Sabtu, 13 November 2010

KKN POSDAYA


Nama Peserta "KELOMPOK KKN POSDAYA UPS TEGAL DESA SUMINGKIR 2010"

1.  Akhmad Kartono
2.  Rezza Bahtiar Lastanto
3.  Yudha Eri Nugroho
4.  Subijakta
5.  Khaeli Purnomo
6.  Bambang Supriyadi
7.  Widagdo



8.    Siti Masruroh
9.    Nurlaeli Dwi Oktavia
10.  Widiyawati
11.  Indah Nurpitasari
12.  Ika Nurfitrianah
13.  Nurul Faiqoh
14.  Nurlistriyanah
15.  Puput Aisyiyatu Rohmah






Dosen Pembimbing Lapangan
M. Shaefur Rohman, M.Si








STRUKTUR ORGANISASI
KKN POSDAYA UPS TEGAL 2010
KELOMPOK DESA SUMINGKIR KECAMATAN KEDUNGBANTENG
KABUPATEN TEGAL


Penasehat                                : 1. Kepala Desa Sumingkir
 2. Ketua LPM
 3. M. Shaefur Rokhman, M.Si ( DPL KKN )
Koordinator Desa                   : Akhmad Kartono (Kordes)
Sekretaris                               : Ika Nurfitrianah
Bendahara                              : Siti Mafruroh

Seksi-seksi                            :
1.      Pendidikan             :  Subijakta
2.      Kesehatan              :  Reza Bahtiar Lastanto
3.      Ekonomi Keluarga  :  Nurlaeli Dwi Oktavia
4.      Lingkungan Hidup   :  Bambang Supriyadi
Anggota                                    :
1.      Widiyawati
2.      Indah Nurpitasari
3.      Puput Aisyiyatu Rohmah
4.      Nurul Faiqoh
5.      Khaeli Purnomo
6.      Widagdo
7.      Yudha Eri Nugroho




 KULIAH KERJA NYATA
POS PEMBERDAYAAN KELUARGA
(POSDAYA)
         Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada umumnya merupakan program intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dengan cara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN adalah program universitas yang hukumnya wajib dilakukan bagi mahasiswa sebagai syarat terpenuhinya program pendidikan strata satu.        Posdaya merupakan program KKN yang mempunyai sasaran dalam pemberdayaan masyarakat terutama dari sentra pembangun masyarakat itu sendiri yakni keluarga. Keluarga merupakan sasaran utama dalam KKN Posdaya ini.
        Posdaya adalah Pos Pemberdayaan Keluarga dengan empat pilar yang menjadi target kegiatan. Dari beberapa pilar tersebut diharapkan dapat menjadi pendongkrak utama pembangunan masyarakat desa.
         Empat pilar tersebut yaitu (1)Pendidikan, (2)Ekonomi, (3)Kesehatan, dan (4)Lingkungan Hidup.
1. Pendidikan
    Program yang diletakkan diurutan paling atas ini, merupakan program yang mempunyai sasaran dalam    memberantas keterbelakangan dalam bidang pengetahuan.
2. Ekonomi
    Merupakan hal prinsip bagi keluarga, sebagai motor penggerak roda perjalanan keutuhan keluarga.
3. Kesehatan
    Sesuatu yang harus dimiliki oleh semua masyarkat, termasuk di dalamnya ada hak menerima pelayanan kesehatan pula.
4. Lingkungan Hidup
    Lingkungan hidup merupakan wilayah yang vital dalam memberi pengaruh kepada terlaksananya program-program Pos Pemberdayaan Keluarga.
Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu proses penguatan masyarakat dengan cara memberikan motivasi dan dorongan agar masyarakat mampu menggali potensi diri dan berani bertindak untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Kegiatan msyarakat yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri ditengah masyarakat untuk berminat dan bergerak dalam memperbaiki kualitas hidup. Potensi masyarakat merupakan kemampuan-aktual maupun yang belum tergali baik dari sisi SDA dan SDM.
Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) sebagai wadah, sarana / forum yang dapat mendukung pelaksanaan / peningkatan kemampuan fungsi-fungsi keluarga, sehingga memiliki ketahanan sosial dan ekonomi yang memadai dari seluruh anggotanya. Sarana tersebut menjadi ajang bagi semua anggota untuk ikut aktif berpartisipasi / berperan dalam membantu memecahkan masalah-masalah keluarga sehingga terpenuhi kebutuhan bersama. Implementasi konsep Posdaya yaitu :
-          Posdaya tidak membuat kelompok baru
-          Posdaya untuk semua kelompok umur dan jenis kelamin
-          Posdaya wadah / plat form semua pemberdayaan
Adapun manfaat dari POSDAYA :
1.      Posdaya mengintegrasikan semua kegiatan sektoral yang sudah ada maupun yang akan dilaksanakan
2.      Posdaya sebagai infrastruktur untuk menangkap dan memanfaatkan peluang pemberdayaan masyarakat dari berbagai pihak
3.      Posdaya wadah pemberdayaan yang efektif bagi seluruh lapisan masyarakat
4.      Posdaya memelihara modal sosial / social capital yang ada di masyarakat (gotong royong)
Contoh Program kerja POSDAYA :
      1.      PROGRAM KESEHATAN
-          Posyandu (kesehatan golongan rawan gizi)
-          Kesehatan masyarakat / pengobatan warga
-          Pemberantasan DBD dan cikungunya
-     Pemberian bubuk abate pada kolam fasilitas umum
Manfaat : meningkatkan tingkat kesehtan masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
A.    Permasalahan

Desa Sumingkir merupakan wilayah padat penduduk, namun jika ditinjau lebih jauh desa ini hanya sebuah desa kecil yang memiliki jumlah penduduk 3440 jiwa. Desa Sumingkir hanya memiliki 18 RT dan terbagi menjadi 9 RW. Namun penyebaran penduduk ini tidak merata, karena tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan luas wilayah perumahan,  warga lebih memilih tinggal dengan rumah yang berhimpitan dan tidak memiliki halaman rumah. Hal ini juga diperburuk dengan kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya fentilasi udara bagi kesehatan paru – paru. Dengan keadaan kepadatan penduduk yang sangat signifikan seperti ini menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Salah satunya yang banyak diderita oleh warga saat ini yaitu penyakit CHIKUNGUNYA yang disebabkan oleh nyamuk chikungunya. Penyakit ini tidak hanya diderita oleh 1 atau 2 orang. Namun hampir 90 orang di desa Sumingkir menderita penyakit chikungunya. Penyakit chikungunya berawal dari lingkungan yang tidak sehat, dan yang perlu dibenahi di desa Sumingkir adalah permasalahan belum terpenuhi stándar kesehatan karena banyak warga yang belum sadar adanya WC

B.    Kegiatan

Berdasarkan Permasalahan diatas yang telah kami survei, maka kami dari TIM KKN POSDAYA UPS TEGAL melaksanakan program kebersihan di lingkungan desa Sumingkir. Kegiatan yang telah kami laksanakan antara lain :

1.       Mengikuti Pengobatan rutin yang dilaksanakan  di polindes setiap hari Rabu dan Sabtu. 

   - Kegiatan dilaksanakan setiap hari Rabu dari tanggal 29 Seprember, 06, 13, 20, 27 Okrober, dan tanggal 03, 10 November 2010.

   - Pengobatan Rutin di Polindes yang dilaksanakan setiap hari sabtu dari tanggal 02, 09, 16, 23, 30, Oktober 2010.

2.      Mengikuti kegiatan POSYANDU yang dilaksanakan setiap sebulan sekali di empat tempat yang berbeda.

  - Kegiatan POSYANDU NUR LAELIAH di RT 08, 09, 10, 11 yang dilaksanakan pada hari Senin, 18 Oktober 2010.

  - Kegiatan POSYANDU NUR FADILAH di RT 04, 05, 06, 07 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Oktober 2010.

  - Kegiatan POSYANDU NUR KHIKMAH di RT 01, 02, 03, 17, 18 yang dilaksanakan pada hari Senin, 25 Oktober 2010.

  - Kegiatan POSYANDU NUR HIDAYAH di RT 12, 13, 14, 15, 16 yang dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Oktober 2010.

3.      Melaksanakan Sosialisasi ke setiap RT tentang kesehatan dan pentingnya kebersihan lingkungan.

4.      Melaksanakan kerja bakti membersihkan tempat – tempat umum seperti Mushola, Masjid, MDA/TK, SD dan Balai Desa

       2.      PROGRAM PENDIDIKAN
-          Bimbingan belajar
-          TPA / TPQ, kelompok pengajian
-          Pelatihan teknologi komputer bagi aparat desa
-          Keaksaraan fungsional kejar paket B
Manfaat : menyukseskan wajar diknas sembilan tahun dan meningkatkan semangat belajar pada anak usia sekolah, meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler.
A.    Permasalahan
                   Desa Sumingkir mempunyai kondisi sosial yang beragam. Keadaan tersebut dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat yang tidak merata. Sebagian masyarakat hanya memenuhi pendidikan hingga tingkat SD / SMP. Hal ini tidak sesuai dengan kondisi masyarakat kebanyakan yang menyelesaikan pendidikan sampai jenjang SMA. Desa Sumingkir memiiki banyak tempat belajar baik pendidikan  formal diantaranya TK MASYITOH, SD NEGERI SUMINGKIR 01 dan 02. Dan pendidikan nonformal yaitu TAMAN PENDIDIKAN QUR’AN (TPQ), MADRASAH DINIYAH AWALIYAH ( MDA ), JAMIAHAN REMAJA PUTRI DAN PUTRA dan JAMIAHAN ORANG DEWASA. Namun diantara semua pendidikan yang ada, rasanya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan belajar yang ada. Pembelajaran terbatas hanya sampai SD, karena disini belum terdapat SMP / sederajat. Bagi siswa lulus SD jika akan meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi maka harus menempuh perjalanan sekitar 3km untuk dapat bersekolah. Dalam hal ini kami merasa bahwa yang paling tepat  kami lakukan adalah memberikan sosialisasi kepada warga – warga tentang pentingnya lulus sekolah hingga 9th atau wajib belajar 9th.  
                   Dengan adanya kegiatan KKN POSDAYA UPS TEGAL maka diharapkan mampu menetralisir keadaan tersebut, sehingga strata pendidikan di Desa Sumingkir tidak ada gap yang terlalu jauh. Ketimpangan – ketimpangan tersebut dapat diantisipasi dengan melaksanakan kegiatan pemberdayaan pendidikan. Hal itu sesuai dengan program KKN POSDAYA ( Pos Pemberdayaan Keluarga ) yang dicanangkan oleh Universitas Pancasakti Tegal.
B.    Pelaksanaan Kegiatan
Dilihat dari permasalahan tersebut maka kami menyelenggarakan program – program KKN yang salah satunya dalam bidang pendidikan. Adapun kegiatan pendidikan KKN POSDAYA Desa Sumingkir meliputi :
1.      Sosialisasi dan pendaftaran calon warga belajar paket B
2.      Melaksanakan Bimbingan Belajar (BIMBEL) bagi siswa SD Negeri Sumingkir 01 dan 02 dari siswa kelas II - VI.
3.      Melaksanakan pelatihan komputer siswa SMP kelas VII, VIII, IX, dan pelatihan komputer bagi perangkat desa.
4.      Membantu mengajar di TK MASYITOH.
3.       
      3.  PROGRAM EKONOMI


-          Kelompok usaha bersama / pembinaan UKM
-          Pelatihan usaha (life skill)
Manfaat : meningkatkan pengetahuan mengenai UKM dan produksi makanan dan meningkatkan perekonomian keluarga.


Dari survey yang kami lakukan ternyata desa Sumingkir merupakan desa dengan latar belakang sangat unik, khususnya pada sektor ekonomi dan jenis usaha warganya. Masyarakat desa Sumingkir pada umumnya mempunyai mata pencaharian petani, buruh, dan perantau sebagai pembantu rumah tangga. Mungkin desa Sumingkir merupakan suplier pembantu rumah tangga yang perlu diperhitungkan bagi kota besar seperti Jakarta.  Pasalnya, warga desa Sumingkir mempunyai semacam kontrak dengan yayasan pencari tenaga pembantu rumah tangga yang ditularkan melaui orang-orang yang sudah lebih dulu menjadi pembantu rumah tangga.
Lepas dari itu, sebenarnya desa sumingkir merupakan desa yang mempunyai sumber daya alam yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai ladang ekonomi masyarakatnya. Seperti salah satu desa di Kecamatan Tetangga Kedungbanteng persisnya di kecamatan Pangkah. Di kecamatan Pangkah terdapat beberapa desa yang berhasil memberdyakan potensi sumber daya alamnya menjadi prioritas usaha bagi warganya. Sebut saja desa Bogares, merupakan desa penghasil kacang asin terkenal di wilayah Kabupaten Tegal. Bahkan produksinya sudah menembus Ibu kota Indonesia.
Dengan latar belakang kondisi teritorial yang tidak jauh berbeda dengan desa Bogares, sebenarnya Desa Sumingkir pun mempunyai potensi untuk menjadi produsen kacang yang sama seperti desa Bogares, hanya saja dengan sentuhan warna yang berbeda maka Sumingkir akan menjadi produsen kacang atau kue yang terbuat dari bahan kacang.

a          Tujuan dan Manfaat
Pegembangan usaha ekonomi keluarga ini bertujuan untuk  meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan usaha alternatif bagi warganya. Sesuai semboyan Gubernur Jawa Tengah bapak Bibit Waluyo yakni “Bali Desa Mbangun Desa” maka kami berharap warga Desa Sumingkir dapat memiliki usaha kompeten dalam membangun desa.
Adapun manfaat yang dapat dipetik dari usaha ekonomi keluarga ini adalah mengurangi nilai urbanisasi atau ekspor manusia ke kota demi menjadi pembantu rumah tangga. Manfaat lain yaitu untuk menjadikan desa Sumingkir menjadi desa yang “gemah ripah loh jinawi”dengan peningkatan taraf hidup masyarakatnya.

b.         Program yang akan dilakukan

Melihat  sumber daya alam desa Sumingkir, maka kami sebagai mahasiswa KKN mendapat ide untuk membuat sebuah jenis usaha baru bagi masyarakat desa Sumingkir. Usaha dengan menitikberatkan sumber daya alam desa ini, yakni mengembangkan potensi hasil buminya. 
 
Sesuai tema KKN Posdaya kali ini, maka mahasiswa harus bisa bersikap dinamis melihat peluang yang sangat baik ini. Kacang yang akan diolah ini diharapkan bisa menjadi pendongkrak perekonomian warga desa Sumingkir.
Kacang yang sudah menjadi sumber daya alam desa Sumingkir akan diolah menjadi kue atau jajanan tradisional masyarakat Tegal yang masih sangat digemari oleh semua kalangan. Tentu tidak dengan cara menduplikasi jenis kue kacang  seperti yang sudah terkenal di Tegal yakni kacang bogares.
Konteng atau teng-teng bahkan ada yang menyebut Peyek Lacang alias Peyek Gula Kacang dan keterampilan membuat kue cangkang telur serta sagon bakar. Kue khas dari kecamatan Bojong dan Bumijawa inilah yang akan kami kembangkan di desa Sumingkir.
Kue konteng yang terbuat dari bahan utama kacang dan gula pasir ini masih sangat jarang ditemui di wilayah kecamatan Kedungbanteng dan sekitarnya. Begitu juga kue cangkang telur dan sagon bakar yang keduanya terbuat dari bahan utama tepung dan gula. Kue-kue  ini merupakan kue khas oleh-oleh dari obyek Wisata Guci maka kue ini masih diproduksi oleh warga daerah sekitar guci yakni kecamatan Bojong dan Bumijawa. 
Dengan  membaca peluang usaha ini maka penilaian kami sangat tepat jika warga desa Sumingkir ini diberi keterampilan untuk membuat kue “konteng, cangkang telur dan sagon bakar”. Warga desa akan dipandu langsung oleh tenaga ahli pembuatan kue ini dari kecamatan Bojong. Untuk itu Mahasiswa KKN secara penuh akan memfasilitasinya.
Khusus kelompok KKN desa Sumingkir sebenarnya telah menjadi pioner bagi kelompok-kelompok KKN yang lain di kecamatan Kedungbanteng. Dikarenakan pada tanggal 23 Oktober 2010 kami sudah mengawali kegiatan ini dengan sangat baik. Bahkan kami undang beberapa kelompok KKN desa sekitar untuk ikut melihat bahkan langsung praktik membuat kue konteng. Harapan kami mereka akan mengembangkan kegiatan ini di desa tempat mereka KKN.
Bahkan kerterampilan membuat konteng, cangkang telur, dan sagon bakar ini sudah direkomendasikan oleh koordinator kecamatan (Korcam) KKN Kedungbanteng ini untuk dijadikan sebagai agenda kegiatan bagi semua kelompok KKN yang ada di kecamatan Kedungbanteng. Dengan pengembangan usaha keluarga ini maka kami berharap akan menjadi titik tolak peningkatan perekonomian warga desa Sumingkir secara khusus dan menjadi usaha strategis masyarakat kecamatan Kedungbanteng pada umumnya. 
Agenda kegiatan ketrampilan ekonomi ini kami jadwalkan setiap hari Sabtu atau Minggu sore. Untuk itu besar harapan kami agar kegiatan ini dapat menjadi program unggulan KKN di kecamatan Kedung Banteng.
 
c.                          Pelaksanaan
a)        Sosialisasi ekonomi kepada warga
b)        Pelatihan pembuatan kue dilaksanakan pada:
Hari               : Sabtu
Tanggal         : 23 Oktober 2010
Waktu           : 13.30  WIB. S/d selesai
Tempat          : Balai Desa Sumingkir
c).   Pelatihan pembuatan kue dilaksanakan pada:
Hari              : Selasa
Tanggal        : 02 November 2010
Waktu          : 15.30 WIB. s/d selesai
Tempat          : Balai Desa Sumingkir


d.         Anggaran Kegiatan
Ø  Kue Konteng Gula kacang
1.      Bahan-bahan
a.       Kacang 5kg x Rp 8.000,-        =  Rp   40.000,-
b.      Gula pasir 6kg x Rp 11.000,- =  Rp   66.000,-
Jumlah                                  =  Rp 106.000,-
2.      Alat-alat
a.       Sewa wajan lengkap                =  Rp   10.000,-
b.      Sewa kompor + gas                 =  Rp   17.000,-
Jumlah                                    =  Rp   27.000,-
3.      Konsumsi
a.       Minuman 2 dus x Rp 13.500           =  Rp   27.000,-
Jumlah Total                                 =  Rp 160.000,-

Ø  Kue Sagon Panggang
Bahan-bahan
a.       Kelapa 3butir x Rp 3.000,-              =  Rp   9.000,-
b.      Gula pasir 2kg x Rp 11.000,-           =  Rp 22.000,-
c.       Tepung beras 3 bks x Rp 8.180,-     =  Rp 24.540,-
Jumlah                                            =  Rp   55.540,-
Ø  Kue Mangkok
Bahan-bahan
a.       Kelapa 2butir x Rp 3.000,-             =  Rp   6.000,-
b.      Gula pasir 2kg x Rp 11.000,-          =  Rp 22.000,-
c.       Tepung beras 2bks x Rp 8.180,-     =  Rp 16.360,-
Jumlah                                                 =  Rp   44.360,-
Alat-alat
a.       Sewa wajan lengkap                       =  Rp   10.000,-
b.      Sewa kompor + gas                        =  Rp   17.000,-
c.       Sewa oven                                      =  Rp.  10.000,-
Jumlah                                           =  Rp   37.000,-
Konsumsi
a.       Minuman 2 dus x Rp 13.500          =  Rp   27.000,-
                                   Jumlah Total                         =  Rp 163.900,-

1.         Resep  Membuat Kue
KONTENG GULA KACANG
BAHAN-BAHAN :
-       Gula pasir
-       Kacang
ALAT-ALAT :
-                 Wajan
-                 Kompor
-                 Penggilingan
-                 Plastik

Cara membuat :
Kacang disangrai hingga kulit luarnya berwarna kecoklatan, lalu pisahkan kacang dengan kulit arinya. selanjutnya belah kacang menjadi 2 setelah itu Gula pasir disangrai di dalam wajan sampai mencair dan berwarna kecoklatan seperti warna gula jawa. Masukkan kacang yang sudah di sangrai ke dalam gula pasir yang sudah mencair tadi dengan di aduk-aduk hingga rata dan dalam waktu yang tidak terlalu lama(secukupnya saja).  Letakkan gula yang sudah bercampur kacang di plastik dengan alas meja selagi panas. Kemudian diratakan dengan penggilingan hingga pipih. Setelah itu, Potong-potong dan kue siap disajikan.


KUE SAGON PANGGANG

BAHAN-BAHAN :
-        kelapa parut dengan takaran 3 buah kelapa.
-        2 kg Gula pasir
-        3 bks tepung ketan rosebrand
-        Air

ALAT-ALAT :
-        Oven
-        Pencetak kue

Cara Membuat :
kelapa diparut di sangrai sampai kering, kemudian  tiriskan. Tepung ketan di sangrai, dan tiriskan. Kemudian campur kelapa dan tepung ketan yang sudah disangrai ditambahkan dengan gula pasir, aduk sampai rata, dan tambahkan air secukupnya.
Setelah tercampur rata, taruh pada cetakan yang telah disediakan, dan dipanggang pada oven dengan api sedang  ±15 menit sampai kering.
Setelah kering angkat dari cetakan, dan siap disajikan.
 

KUE MANGKOK


BAHAN-BAHAN :                                   
-        2 butir kelapa putih
-        2 kg Gula pasir
-        2 bks tepung ketan rose brand
-        Air


ALAT-ALAT :
-        Kompor
-        Pencetak kue

Cara Membuat :
2 butir kelapa parut, kemudian campur dengan tepung ketan rose brand, aduk sampai rata dan tambahkan air secukupnya.
Setelah tercampur rata, masukkan pada cetakan yang sudah dipanaskan. Taburkan pula gula pasir, panggang di kompor dengan api sedang.
Setelah kering, angkat kue dari cetakan, dan siap disajikan.
       4.      PROGRAM  LINGKUNGAN HIDUP 

-          -   Intensifikasi pekarangan
-          - Rintisan apotik hidup / TOGA (tanaman obat keluarga)
-          - Menanam bibit pohon sengon dan jati (penghijauan) sejumlah 250 bibit sengon dan 30 bibit jati.
Manfaat : meningkatkan pemanfaatan lahan untuk kegiatan produktif dalam memenuhi kebutuhan tanaman obat tradisional. Menghijaukan kembali daerah gersang dalam upayanya membantu pengurangan dampak pemanasan global.


A.    Permasalahan
Menindak lanjuti hasil survey KKN POSDAYA khususnya pada bagian program lingkungan hidup, penulis menemukan berbagai permasalahan yang penulis temukan di lokasi KKN :
1.      Kondisi Desa penulis rasakan sangat gersang dan tandus oleh sebab itu penulis berkonsulidasi dengan pemerintah dan warga desa untuk mengadakan program penghijauan.
2.      Penulis menemukan sangat minimnya pengetahuan warga desa tentang tanaman obat yang banyak sekali manfaatnya ternyata banyak dikesampingkan oleh warga desa, oleh sebab itu penulis berkonsulidasi dengan pemerintah dan wraga desa mengadakan sosialisasi bagaimana pentingnya tanaman obat untuk mengatasi keadaan yang darurat maka penulis berinsiatif mengembangkan dan merintis penanaman tanaman obat keluarga.
A.    Pelaksanaan Kegiatan
Penulis melakukan berbagai macam langkah yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang kami temukan dilokasi KKN langkah yang pertama penulis melakukan uji kelayakan fisik dilokasi KKN yang berupa :
1.      Kondisi masyarakat desa
2.      Struktur tanah
3.      Tanaman yang cocok dengan kondisi tanah didesa KKN
(1). Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam mengatasi kondisi masyarakat desa :
a.       Pada tanggal 5 oktober 2010 penulis beserta tim melakukan sosialisasi tentang pentingnya penghijauan dan sangat bergunannya penggunaan tanaman obat keluarga di RT 2 dan RT 4 di desa sumingkir
b.      Pada tanggal 11,12,13,14,15,16 Oktober 2010 penulis  beserta tim melakukan sosialisasi tentang pentingnya penghijauan dan sangat bergunannya penggunaan tanaman obat  di RT 1, RT 3, RT 5, Rt 6, Rt 7, RT 8 di desa sumingkir
c.       Pada tanggal 17,18,19,20,21,22,23 Oktober 2010 penulis beserta tim mengadakan sosialisasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan sekitar rumah dan kebersihan sanitasi yang mana berkaitan dengan terjangkitnya wabah penyakit cikungunya yang disebabkan oleh nyamuk di RT 9, RT 10, RT 11, RT 12, RT 13, RT 14, RT 15, RT 16. Di desa sumingkir
(2). Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam mengatasi struktur tanah dilokasi KKN :
a.       Pada tanggal 10 oktober 2010 penulis beserta tim melakukan persiapan areal tanah untuk penanaman tanaman obat yang berlokasi di RT 2.
b.      Pada tanggal 30 oktober 2010 penulis beserta tim mengadakan musyawarah dengan aparat desa kondisi stuktur tanah dan meminta persetujuan lokasi penghijauan yang disesuaikan dengan struktur tanah dilokasi KKN.
       (3) langkah-langkah yang penulis lakukan dalam mencocokan tanaman yang cocok dengan   kondisi tanah di desa KKN :
a.       Pada tanggal 1,2,3,4,5, November 2010 penulis beserta Tim mengadakan sosialisasi dan temu warga serta menyerap aspirasi warga dalam rangka membicarakan masalah tanaman-tanaman apa yang cocok dengan kondisi lokasi KKN
b.      Pada tanggal yang sama setelah penulis menyerap masukan-masukan dari warga penulis berkonsultasi dengan aparat desa tentang tanaman penghijauan yang cocok dengan kondisi lokasi KKN.
c.   tangal 5 November 2010, dilaksamakan kegiatan penanaman bibit sengon dan jati. dengan melibatkan peran serta masyarakat.